Anak Tidak Mau Sekolah??? Berikut Solusinya

Usia anak-anak dan remaja adalah usia yang paling sangat menyenangkan. Saat kita mengenang masa-masa sekolah maka kita akan tertawa sendiri  karena pada saat itu kita banyak melakukan hal-hal lucu dan aneh yang  juga memalukan, namun saat itu kita belum menyadarinya. Saat kita datang sekolah terlambat demi mendapatkan perhatian dari cewek yang kita suka, dihukum oleh guru tapi tidak jera dan tetap mengulanginya lagi,  bersenang-senang bersama teman-teman  saat sekolah memulangkan muridnya lebih awal dari biasanya, kebut-kebutan di jalan, gila-gilaan di warnet,  sampai mengerjain teman kita sampai dia menangis dan masih banyak lagi.
Begitu banyaknya kenangan-kenangan  indah saat masih sekolah sehingga terkadang saya merasa kasihan dengan anak-anak yang tidak bersekolah dan mereka tidak memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu dan bersenang-senang seperti anak-anak remaja pada umumnya. Mungkin karena alasan biaya sehingga mereka sudah harus bekerja untuk membantu orang tua demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun ada juga anak-anak yang tidak bersekolah karena keinginannya sendiri karena mereka menganggap sekolah tidak dapat menghasilkan apa-apa padahal orang tuanya mampu dan ingin menyekolahkan anaknya.
Anak-anak seperti ini perlu diberi pencerahan agar keinginannya untuk bersekolah dapat tumbuh dari dalam dirinya sendiri dan sadar bahwa anggapannya kalau bersekolah tidak menghasilkan apa-apa itu tidak benar. Tetap justru dengan bersekolah maka kita akan menjadi orang yang pintar dan bewawasan luas sehingga akan semakin mendekatkan kita kepada kesuksesaan. Dan dengan kepintaran dan kesuksesannya itu ia bisa mendapatkan semua yang ia inginkan.
Anak yang seperti ini juga tidak bisa dipaksakan. Terkadang kan ada orang tua yang keras terhadap anaknya sehingga mereka memaksa anaknya untuk menuruti keinginannya yang akhirnya si anak mau ndak mau harus menuruti keinginan orang tuanya walaupun dengan sangat berat hati dan terpaksa.
Sebenarnya tindakan orang tua yang seperti ini tidak sepenuhnya salah. Tetapi juga tidak bisa dianggap benar. Alasannya adalah karena psikologi anak itu berbeda-beda, ada anak yang memang harus dikerasi dan ada juga anak yang harus dilembuti, biasanya anak yang harus dikerasi ini tidak mempan di kasih tau dengan cara lembut.
Untuk anak yang harus di lembuti, biasanya anak seperti ini tidak bisa dikasari sama sekali, biasanya mereka akan menangis dan bingung tidak tau harus berbuat apa saat mendapat perlakuan yang kasar. Jadi untuk anak yang seperti ini kita harus mengajarinya dengan lembut. Tetapi untuk anak tipe seperti ini biasanya jarang menentang arus dan lebih memilih aman dengan jalan mematuhi orang tuanya.
Namun di dalam ilmu yang saya dapatkan, memberi tahu dan menasehati anak dengan cara lembut adalah yang terbaik. Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita kalau kita mendengar pepatah ini; “mulutmu harimau mu”, “dipukul dengan kata-kata lebih sakit daripada dipukul dengan tangan”. Dari sini kita sudah dapat menyimpulkan bahwa mengajari dan menasehati anak dengan kata-kata lebih efektif bila dibandingkan dengan kekerasan fisik. Mungkin pepatah itu sedikit kurang pas dengan topik bahasan kali ini, tapi setidaknya sudah mengena.
Tapi lalu jangan sepenuhnya kita mengikuti pepatah itu karena di dalam pepatah itu kan identik dengan kekerasan, nah kalau kita mendidik anak kita haruslah dengan kelembutan.
Mendidik anak dengan cara fisik dan kekerasan akan membuat anak menjadi keras dan temperamental sedangkan mendidk anak dengan tutur kata yang lembut akan membuat anak menjadi pribadi yang baik dan lembut.
Dari penjelasan tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa sebaiknya saat anak tidak mau bersekolah kita harus menasehatinya dengan lembut dan memberikannya pengertian agar anak tersebut mengerti apa arti sekolah bagi dirinya sehingga bila ia mau melanjutkan sekolahnya lagi, maka hal itu tumbuh dari dalam dirinya sendiri sehingga tidak ada unsur tekanan ataupun paksaan dari luar dan tentu saja hasil belajarnya pun akan maksimal.
Namun bila anda sudah berusaha keras untuk menasehatinya dengan lembut namun tetap tidak ada perubahan dan tidak ada jalan lain lagi, maka sebaiknya anda tetap tidak menggunakan kekerasan fisik, tetapi mintalah bantuan kepada orang yang ahli dalam bidang ini seperti guru bk ataupun praktek konseling lainnya yang ada di sekitar anda.

Demikianlah artikel ini, mohon maaf bila ada kesalahan penulisan kata dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih telah berkunjung di blog ini.

Comments