Usia anak-anak dan remaja adalah
usia yang paling sangat menyenangkan. Saat kita mengenang masa-masa sekolah
maka kita akan tertawa sendiri karena
pada saat itu kita banyak melakukan hal-hal lucu dan aneh yang juga memalukan, namun saat itu kita belum
menyadarinya. Saat kita datang sekolah terlambat demi mendapatkan perhatian
dari cewek yang kita suka, dihukum oleh guru tapi tidak jera dan tetap
mengulanginya lagi, bersenang-senang
bersama teman-teman saat sekolah
memulangkan muridnya lebih awal dari biasanya, kebut-kebutan di jalan,
gila-gilaan di warnet, sampai mengerjain
teman kita sampai dia menangis dan masih banyak lagi.
Begitu banyaknya
kenangan-kenangan indah saat masih
sekolah sehingga terkadang saya merasa kasihan dengan anak-anak yang tidak
bersekolah dan mereka tidak memiliki kesempatan untuk menuntut ilmu dan
bersenang-senang seperti anak-anak remaja pada umumnya. Mungkin karena alasan
biaya sehingga mereka sudah harus bekerja untuk membantu orang tua demi
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun ada juga anak-anak yang
tidak bersekolah karena keinginannya sendiri karena mereka menganggap sekolah
tidak dapat menghasilkan apa-apa padahal orang tuanya mampu dan ingin
menyekolahkan anaknya.
Anak-anak seperti ini perlu
diberi pencerahan agar keinginannya untuk bersekolah dapat tumbuh dari dalam
dirinya sendiri dan sadar bahwa anggapannya kalau bersekolah tidak menghasilkan
apa-apa itu tidak benar. Tetap justru dengan bersekolah maka kita akan menjadi
orang yang pintar dan bewawasan luas sehingga akan semakin mendekatkan kita
kepada kesuksesaan. Dan dengan kepintaran dan kesuksesannya itu ia bisa
mendapatkan semua yang ia inginkan.
Anak yang seperti ini juga tidak
bisa dipaksakan. Terkadang kan ada orang tua yang keras terhadap anaknya
sehingga mereka memaksa anaknya untuk menuruti keinginannya yang akhirnya si
anak mau ndak mau harus menuruti keinginan orang tuanya walaupun dengan sangat
berat hati dan terpaksa.
Sebenarnya tindakan orang tua
yang seperti ini tidak sepenuhnya salah. Tetapi juga tidak bisa dianggap benar.
Alasannya adalah karena psikologi anak itu berbeda-beda, ada anak yang memang
harus dikerasi dan ada juga anak yang harus dilembuti, biasanya anak yang harus
dikerasi ini tidak mempan di kasih tau dengan cara lembut.
Untuk anak yang harus di lembuti,
biasanya anak seperti ini tidak bisa dikasari sama sekali, biasanya mereka akan
menangis dan bingung tidak tau harus berbuat apa saat mendapat perlakuan yang
kasar. Jadi untuk anak yang seperti ini kita harus mengajarinya dengan lembut.
Tetapi untuk anak tipe seperti ini biasanya jarang menentang arus dan lebih
memilih aman dengan jalan mematuhi orang tuanya.
Namun di dalam ilmu yang saya
dapatkan, memberi tahu dan menasehati anak dengan cara lembut adalah yang
terbaik. Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita kalau kita mendengar
pepatah ini; “mulutmu harimau mu”, “dipukul dengan kata-kata lebih sakit
daripada dipukul dengan tangan”. Dari sini kita sudah dapat menyimpulkan bahwa
mengajari dan menasehati anak dengan kata-kata lebih efektif bila dibandingkan
dengan kekerasan fisik. Mungkin pepatah itu sedikit kurang pas dengan topik
bahasan kali ini, tapi setidaknya sudah mengena.
Tapi lalu jangan sepenuhnya kita
mengikuti pepatah itu karena di dalam pepatah itu kan identik dengan kekerasan,
nah kalau kita mendidik anak kita haruslah dengan kelembutan.
Mendidik anak dengan cara fisik
dan kekerasan akan membuat anak menjadi keras dan temperamental sedangkan
mendidk anak dengan tutur kata yang lembut akan membuat anak menjadi pribadi
yang baik dan lembut.
Dari penjelasan tersebut dapat
kita tarik kesimpulan bahwa sebaiknya saat anak tidak mau bersekolah kita harus
menasehatinya dengan lembut dan memberikannya pengertian agar anak tersebut
mengerti apa arti sekolah bagi dirinya sehingga bila ia mau melanjutkan
sekolahnya lagi, maka hal itu tumbuh dari dalam dirinya sendiri sehingga tidak
ada unsur tekanan ataupun paksaan dari luar dan tentu saja hasil belajarnya pun
akan maksimal.
Namun bila anda sudah berusaha
keras untuk menasehatinya dengan lembut namun tetap tidak ada perubahan dan
tidak ada jalan lain lagi, maka sebaiknya anda tetap tidak menggunakan
kekerasan fisik, tetapi mintalah bantuan kepada orang yang ahli dalam bidang
ini seperti guru bk ataupun praktek konseling lainnya yang ada di sekitar anda.
Demikianlah artikel ini, mohon
maaf bila ada kesalahan penulisan kata dan semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Terimakasih telah berkunjung di blog ini.
Comments
Post a Comment