Makalah Kedudukan BK Dalam Pendidkan

BAB II
PEMBAHASAN
A.    KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat.  Pendidikan tidak pernah dapat dideskripsikan secara gamblang hanya dengan mencatat banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang dimiliki. Pendidikan memang menyangkut hal itu semua, namun lebih dari itu semuanya. Pendidikan merupakan proses yang esensial untuk mencapai  tujuan dan cita-cita pribadi individu (siswa).
Siswa merupakan unsur utama dalam pendidikan. Siswa sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kemandirian tersebut, siswa memerlukan bimbingan, karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.
Pendidikan yang hanya melaksanakan  bidang administratif dan pengajaran dengan mengabaikan bidang bimbingan mungkin hanya akan menghasilkan individu yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan  atau kematangan dalam aspek psikososiospiritual.
Kedudukan bimbingan dan konseling dalam pendidikan ada 3 ruang lingkup kegiatan, ketiga bidang utama pendidikan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:



1.      Bidang Administrasi dan Kepemimpinan
Bidang ini menyangkut kegiatan pengelolaan program secara efisien. Pada bidang ini terletak tanggung jawab kepemimpinanan (kepala sekolah dan staf administrasi lainnya) yang terkait dengan kegiatan perencanaan organisasi, deskripsi jabatan atau pembagian tugas,  pembiayaan, penyediaan fasilitas atau sarana prasarana (material), supervisi, dan evaluasi program.
2.      Bidang intruksional dan kurikuler
Bidang ini terkait dengan kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap. Pihak yang bertanggung jawab secara langsung terhadap bidang ini adalah para guru.
3.      Bidang Pembinaan Siswa (Bimbingan dan Konseling)
Bidang ini terkait dengan program pemberiaan layanan bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal, melalui  interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Personel yang paling bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bidang ini adalah guru pembimbing atau konselor.
Dalam keseluruhan kegiatan pendidikan khususnya pada tatanan persekolahan, layanan bimbingan dan konseling mempunyai posisi dan peran yang cukup penting dan strategis. Bimbingan dan konseling berperan untuk memberikan layanan kepada siswa agar dapat berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran secara efektif. Untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pribadi agar dapat membantu keseluruhan proses belajarnya. Dalam kaitan ini para pembimbing diharapkan untuk:
1.      Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individual maupun kelompok,
2.      Memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar,
3.      Memberi kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakteristik  pribadinya,
4.      Membantu setiap siswa dalam menghadapi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya,
5.      Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.
Berkenaan dengan hubungan antara bimbingan dan pendidikan tersebut di atas, Rochma Natawidjaja (1990: 16) Memberikan penjelasan sebagai berikut:
“...bimbingan dan konseling memiliki fungsi dan posisi kunci dalam pendidikan di sekolah, yaitu sebagai pendamping fungsi utama sekolah dalam bidang pengajaran dan perkembangan intelektual siswa dalam bidang menangani ihwal sisi sosial pribadi siswa..”
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa bimbingan dan konseling memiliki fungsi memberikan bantuan kepada siswa dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan, yaitu membantu meratakan jalan menuju ALLAH Swt, berguna bagi manusia, dan bermanfaat bagi kesejahteraan dan pembangunan bangsa, negara, dan umat manusia



B.     URGENSI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN
Keadaan yang kurang mendukung saat ini, seperti rawannya peredaran narkoba di kalangan remaja, maraknya pornografi di televisi dan VCD, penyalahgunaan alat kontrasepsi, minuman keras di kalangan anak muda yang dianggap sudah biasa, dan sebagainya. Sungguh menjadi catatan merah bagi semua penghuni negeri ini. Bila kebanyakan pertanyaan yang muncul adalah bagaimana mengatasinya? Maka satu-satunya jawaban yang mungkin dan cukup menjanjikan adalah dengan menggunakan fasilitas Bimbingan dan Konseling di sekola sejak dini. Semua itu dilakukan dengan harapan agar anak-anak terdidik sejak dini untuk mengikuti aturan norma yang berlaku dalam budaya negerinya. Disinilah bisa kita lihat betapa penting dan urgent-nya peran Bimbingan Konseling dalam dunia pendidikan.

Disisi lain adanya peran Bimbingan dan Konseling dalam dunia pendidikan juga sangat diperlukan karena diharapakan akan mampu membawa peserta didik sampai pada standar kemampuan profesional dan akademis, juga perkembangan diri yang sehat dan produktif.
















BAB III
                                            PENUTUP    

A.      Kesimpulan
Bimbingan dan Konseling menduduki posisi yang sangat penting di dalam pendidikan, diantaranya yaitu dalam bidang administrasi dan kepemimpinan, bidang intruksional dan kurikuler, dan bidang Pembinaan Siswa (Bimbingan dan Konseling).















DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Syamsu & Nurihsan,  Juntika. (2009). Landasan Bimbingan&Konseling. Bandung: remaja Rosdakarya.
Nurihsan, Juntika. (2003). Dasar-dasar Bimbingan&Konseling. Bandung: Mutiara.
Solehuddin, M. Dkk. (2008). Konsep&Aplikasi Bimbingan&Konseling. Bandung: Jurusan PPB FIP UPI.
Panduan Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling. Bandung: MGBK Provinsi Jawa Barat. MGBK DKI Jakarta. Jurusan PPB FIP UPI.(2008)
http://utamy-dylezta.blogspot.co.id/2012/02/kedudukan-bimbingan-dan-konseling-di.html


Comments