Diganosis kesulitan belajar merupakan suatu prosedur dalam memecahkan
kesulitan belajar. Sebagai prosedur maka diagnosis kesulitan belajar terdiri
dari langkah-langkah yang tersusun secara sistematis. Menurut Rosss dan Stanley
(Abin S.M., 2002 : 309), tahapan-tahapan diagnosis kesulitan belajar adalah
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a. Who are the pupils having trouble ? (Siapa siswayang mengalami gangguan
?)
b. Where are the errors located ? (Di manakah
kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilokalisasikan ?)
c. Why are the errors occur ? (Mengapa kelemahan-kelemahan itu terjadi ?)
d. What are remedies are suggested? (Penyembuhan apa saja yang
disarankan?)
e. How can errors be prevented ? (Bagaimana kelemahan-kelemahan itu
dapat dicegah ?)
Pendapat
Roos dan Stanley tersebut dapat dioperasionalisasikan dalam memecahkan masalah
atau kesulitan belajar mahasiswa dengan tahapan kegiatan sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi mahasiswa yang diduga mengalami
kesulitan belajar
Identifikasi mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar dilakukan dengan :
1) Menganalisis
prestasi belajar
Dari segi prestasi belajar, individu dapat dinyatakan mengalami kesulitan
bila : pertama, indeks prestasi (IP) yang bersangkutan lebih rendah dibanding
IP rata-rata klasnya; kedua, prestasi yang dicapai sekarang lebih rendah dari
sebelumnya; dan ketiga, prestasi yang dicapai berada di bawah kemampuan
sebenarnya.
2) Menganalisis periaku yang berhubungan dengan proses belajar.
Analisis perilaku terhadap mahasiswa yang diduga mengalami kesulitan
belajar dilakukan dengan : pertama, membandingkan perilaku yang bersangkutan
dengan perilaku mahasiswa lainnya yang berasal dari tingkat atau kelas yang
sama; kedua, membandingkan perilaku yang bersangkutan dengan perilaku yang
diharapkan oleh lembaga pendidikan.
3) Menganalisis hubungan sosial
Intensitas interaksi sosial individu dengan kelompoknya dapat diketahui
dengan sosiometri. Dengan sosiometri dapat diketahui individu-individu yang
terisolasi dari kelompoknya. Gejala tersebut merupakan salah satu indikator
kesulitan belajar.
b. Melokalisasi letak kesulitan belajar
Setelah mahasiswa-mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar
diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menelaah :
1) pada mata kuliah apa yang bersangkutan mengalami kesulitan;
2) pada aspek tujuan pembelajaran yang mana kesulitan terjadi;
3) pada bagian (ruang lingkup) materi yang mana kesulitan terjadi;
4) pada segi-segi proses pembelajaran yang mana kesulitan terjadi.
c. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar
Pada tahap ini semua faktor yang diduga sebagai penyebab kesulitan belajar
diusahakan untuk dapat diungkap. Tahap ini oleh para ahli dipandang sebagai
tahap yang paling sulit, mengingat penyebab kesulitan belajar itu sangat
kompleks, sehingga hal tidak dapat dipahami secara sempurna, meskipun oleh
seorang ahli sekalipun (Koestoer dan A. Hadisuparto, 1998 : 21).
Teknik
pengungkapan faktor penyebab kesulita belajar dapat dilakukan dengan : 1)
observasi; 2) wawancara; 3) kuesioner; 4) skala sikap, 5) tes; dan 6)
pemeriksaan secara medis.
d. Memperkirakan alternatif pertolongan
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan secara matang pada tahap ini adalah sebagai berikut.
1) Apakah mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar tersebut masih mungkin
untuk ditolong ?
2) Teknik
apa yang tepat untuk pertolongan tersebut ?
3) Kapan dan
di mana proses pemberian bantuan tersebut dilaksanakan ?
4) Siapa
saja yang terlibat dalam proses pemberian bantuan tersebut ?
5) Berapa lama waktu yang diperlukan untuk kegiatan tersebut ?
e. Menetapkan kemungkinan teknik mengatasi
kesulitan belajar
Tahap ini merupakan kegiatan penyusunan rencana yang meliputi : pertama,
teknik-teknik yang dipilih untuk mengatasi kesulitan belajar dan kedua,
teknik-teknik yang dipilih untuk mencegah agar kesulitan belajar tidak terjadi
lagi.
f. Pelaksanaan pemberian pertolongan
Tahap keenam ini merupakan tahap terakhir dari
diagnosis kesulitan belajar mahasiswa. Pada tahap apa saja yang telah
ditetapkan pada tahap kelima dilaksanakan.
Comments
Post a Comment